Relawan Jokowi Darwin | Interest
Relawan Jokowi Darwin
Phone: +61 432 184 674
Reviews
to load big map
23.01.2022 Hahahahaha Lik Zul Zullll cuma segitu nyalimu. Hai kalian jangan suka bilang2 kriminaliasi Ulama! Ulama yg mana dan ulama macam apa dulu? Ulama Abal-Abal Bin Pa...lsu itu cuma berjubah agama tapi aslinya keturunan Iblis. Ceramahnya tidak bikin sejuk, tidak membuat damai, suka merusak tatanan, faham? See more
21.01.2022 Ada sebuah hasil survei di satu provinsi yang menyebutkan: hanya 30 persen warga yang menggunakan masker sehari-hari. Selebihnya, 70 persen, masih berkegiatan s...eperti suasana sebelum pandemi: tidak memakai masker. Kalau sudah begini, bagaimana angka positif kasus Covid-19 tidak menjadi tinggi? Itu hanya salah satu faktor pemicu, selain ketidakdisiplinan lain di masyarakat. Karena itulah, pemerintah tengah membahas kemungkinan penerapan sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bukan lagi pembatasan semata-mata, tapi ada sanksi. Sanksinya bisa berupa denda, kerja sosial, atau hukuman tindak pidana ringan (tipiring). Penerapan sanksi ini diharapkan akan membuat masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan.
20.01.2022 *_DUNIA TIDAK MEMILIKI KEINGINAN UNTUK BERHADAPAN DENGAN KEBENARAN YANG TELANJANG _* *_ Budiman Hadisantoso_* *_Menurut legenda , Kebenaran dan K...ebohongan bertemu pada suatu hari._* *_Kebohongan berkata kepada Kebenaran:_ "Hari ini luar biasa indah!"* *_Kebenaran tertegun sejenak, lalu memandang berkeliling ke langit dan mendesah_, "Ya, memang benar indah."* *Mereka pun menghabiskan waktu bersama, hingga tibalah di samping sebuah sumur.* *Kebohongan membujuk Kebenaran: "Airnya sangat bagus, ayo kita mandi bersama!"* *Kebenaran mencurigai Kebohongan, lalu menguji air itu dan tenyata memang sungguh bagus.* *Mereka membuka pakaian dan mulai mandi. Tiba-tiba, KEBOHONGAN keluar dari air, MEREBUT dan MENGENAKAN PAKAIAN KEBENARAN LALU MELARIKAN DIRI.* *Kebenaran terkejut dan marah, ia segera keluar dari sumur dan lari mengejar Kebohongan ke mana-mana untuk mendapatkan kembali pakaiannya.* *Ketika melihat Kebenaran telanjang, Dunia spontan mengalihkan pandangannya dengan penuh rasa jijik dan marah*. *Kebenaran yang malang akhirnya kembali ke sumur dan lenyap, bersembunyi memendam rasa malunya.* *SEJAK ITU....* *KEBOHONGAN berkeliling dunia dengan MENGENAKAN PAKAIAN KEBENARAN , guna memuaskan kebutuhan manusia.* *DUNIA TIDAK MEMILIKI KEINGINAN UNTUK BERHADAPAN DENGAN KEBENARAN YANG TELANJANG .........*Budiman Hadisantoso.
19.01.2022 Berpolitik itu adalah jalan membangun peradaban. Negara ini terlalu besar untuk dikelola sendiri oleh satu kelompok atau kaum. Karena itu gotong royong adalah jalan ideologis, etis dan merupakan takdirnya Nusantara. #selamatberKLB #gotongroyongmembangunbangsa
16.01.2022 AHOK TAK TERBENDUNG ! PERTAMINA KALAHKAN JACK MA DAN MARK ZUKERBERG
10.01.2022 Langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol kesehatan di masa pandemi ini harus dilakukan dengan ketegas...an. Tindakan pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Salah satunya, saya minta kepada Mendagri, Kapolri, dan Satgas di setiap daerah yang menyelenggarakan Pilkada kurang lebih dua minggu lagi, untuk memberi perhatian khusus pada proses Pilkada ini. Saya berharap, Pilkada tidak mengganggu pekerjaan besar kita menyelesaikan masalah Covid-19 dan ekonomi. Tegakkan aturan, kemudian disiplin protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat. Terutama pada hari pencoblosan, dan tentu saja di saat kampanye-kampanye terakhir sekarang ini.
09.01.2022 KITA BIKIN RAME !! "Boleh saya bantu, bang Denny ?" Tanya seseorang yang saya kenal baik. Dia mengamati perkembangan kasus pembocoran data Telkomsel yang hanya ...berhenti pada tertangkapnya seorang CS, outsourcing pula. Saya terbuka pada hal apapun. Karena di kasus Telkomsel ini, sebenarnya ada lubang besar tentang bagaimana perusahaan besar itu menjaga data kita yang seharusnya rahasia. Ini bukan hanya kasus saya pribadi, tapi sudah jadi masalah nasional, karena di Telkomsel itu ada 160 juta orang pelanggan. Pertanyaan yang harus dijawab Telkomsel, apakah mungkin seorang outsourcing bisa membuka data pelanggan tanpa otoritas yang lebih tinggi ? Dan dari sana, perjalanan menemukan saya dengan seorang pakar hukum perdata, seorang pengacara senior, Profesor DR Otto Hasibuan SH. Beliau bisa dibilang legend di kalangan pengacara. Juga Ketua Pembina Peradi, Perhimpunan Advokat Indonesia. Berbincang dengan Prof Otto, membuka jalan pikiran saya. Saya banyak belajar tentang hukum dan seluk beluknya. Bahasa hukum yang sulit bisa diterjemahkan dengan sederhana olehnya. Dan di akhir perbincangan, Prof Otto Hasibuan menjabat tangan saya. "Saya bersedia mewakili anda sebagai kuasa hukum untuk menggugat Telkomsel. Kasus anda bisa menjadi pintu masuk untuk sesuatu yang lebih besar lagi.." katanya tersenyum. Saya dan pengacara sekaligus sahabat saya, Muannas Al Aidid, tersenyum senang. Panglima besar sudah turun lapangan. Pertempuran kali ini bukan hanya terjadi antara Daud dan Goliath, karena Otto Hasibuan bisa dibilang Goliath juga di kalangan pengacara Apapun hasilnya, ini bagus untuk pelajaran bahwa kita - selemah apapun - punya hak untuk menuntut keterbukaan informasi. Jangan sebuah masalah besar terus dikecil-kecilkan dengan perkara kriminal biasa. Siapa tahu akhirnya bisa terungkap bahwa ada sindikat penjual data disana yang melibatkan otoritas tertinggi ? Belum bisa dibuktikan memang, dan kita akan cari tahu seterang-terangnya, sejelas-jelasnya Saya jadi teringat perkataan pakde Jokowi waktu awal memimpin dan ingin membongkar mafia-mafia di negeri ini. "Kita bikin rame !" Kata beliau. Seruput kopinya dulu, kawan. Perjalanan masih panjang. Denny Siregar
09.01.2022 Cara Masyarakat berterimakasih cukup dengan bunga papan untuk kawan kawan TNI/Polri tetap semangat gas pol untuk Indonesia tercinta...
07.01.2022 Tangkap Zulkarnaen !
07.01.2022 Buronan kakap pembobol Bank BNI Cabang Kebayoran Baru sebesar Rp. 1,3 Triliun tahun 2002-2003, Maria Lumowa berhasil ditangkap dan diekstradisi ke Indonesia dari Serbia! #kerjakeraskemenkumham
05.01.2022 *KALLA Ngemplang, BUKOPIN Jomplang* Dua minggu yang lalu ada teman lama yang menelpon dan ngajak ketemu . Temanku ini adalah seorang pengusaha yang telah berta...hun-tahun menjadi kontraktor PLN. Pada waktu yang sudah ditentukan, kami bertemu di tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Temanku datang sendirian dengan menggunakan Mercedez E class nya. Setelah ngobrol kesana- sini, temanku menceritakan maksud yang sebenarnya. Dia mau minta tolong pinjam uang untuk kebutuhan dapurnya karena dia tidak dapat menarik uangnya di Bukopin. Jadi, sejak Sofyan Basir menjadi dirut PLN, semua vendor dan kontraktor PLN diharuskan buka rekening di Bank Bukopin. Sialnya, pada saat Bukopin bermasalah seperti sekarang ini, dia tidak dapat menarik uangnya. Saham Bank Bukopin dimiliki oleh Bosowa Corporindo sebesar 30,00%, Kopelindo (18,09%), Negara RI (11,43%), dan publik (40,48%). Bosowa grup adalah milik Muhammad Aksa Mahmud, ipar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bank Bukopin mengalami kesulitan likuiditas karena adanya kredit macet diantaranya di Amanah Finance. Amanah Finance adalah bagian dari Kalla grup yang merupakan afiliasi dari Bosowa. Sejak tahun 2016 Amanah Finance berhenti beroperasi dan hanya melakukan penagihan kepada nasabah, sehingga kinerja keuangannya menurun. Hingga Oktober 2018, tunggakan Amanah Finance masih 1,171 Trilliun rupiah, namun manajemen Bukopin menyebutkan bahwa kredit tersebut lancar. Status kredit belakangan di revisi bersamaan dengan perubahan laporan keuangan Bukopin tahun buku 2015-2017. Revisi laporan keuangan ini juga dipicu masalah berupa temuan penggelembungan pendapatan kartu kredit. Tidak banyak yang tahu, penyajian ulang laporan keuangan itu sekaligus menggeser status kredit Amanah Finance dari lancar menjadi "meragukan". Gara-gara dua persoalan ini, status Bukopin menjadi Bank Dalam Pengawasan Intensif (BDPI) sejak 28 Mei 2018. Hingga akhir Desember 2019, kredit yang dialirkan kepada pihak berrelasi pemegang saham termasuk grup Bosowa dan Kalla mencapai 433 Milliar. Porsi terbesar untuk PT.Haka Sarana Investama (Kalla grup) senilai 149,5 Milliar diikuti PT.Bosowa Berlian Motor senilai 32 Milliar. Menurut Erwin Aksa, gelontoran kredit Bukopin ke grup Bosowa dan Kalla bersifat komersial dan tidak melewati ambang batas pemberian kredit kepada pihak berrelasi. " Tidak ada pemegang saham Bukopin yang nyolong kayak century" katanya. Menurut Subhan Aksa, komisaris Bank Bukopin, kredit kepada Amanah Finance sudah lancar, setelah restrukturisasi sekitar satu setengah tahun yang lalu. Amanah setiap bulan menyicil 11-12 milliar, yang sebagian besar adalah pembayaran bunga. Namun menurut OJK dalam penjelasannya pada hasil audit BPK, ketika status BDPI diperpanjang setahun pada 28 Mei 2019, Bukopin belum memiliki kejelasan soal penyelesaian kredit Amanah Finance. Jadi jelaslah bahwa karena Kalla ngemplang (Nggak bayar utang), Bukopin Jomplang (Jatuh/rubuh). Ketika Kookmin Bank menyatakan keseriusannya untuk masuk ke Bukopin dengan membeli minimal 51 % saham Bank Bukopin, Bosowa menunjukkan keberatannya dengan alasan kepedulian kepada koperasi di Indonesia. Apakah dengan track record yang ada menunjukkan kepedulian mereka kepada koperasi? Bosowa berusaha meminta bantuan pemerintah untuk menyelamatkan Bukopin. Dan itu juga ditunjukkan dengan langkah Jusuf Kalla menemui Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai ketua PMI. Disela-sela pertemuan tersebut disebutkan Jusuf Kalla meminta Presiden Jokowi menolong Bukopin. *Kok enak banget ya. Mereka yang menikmati kredit dan ngemplang kok minta bantuan pemerintah untuk menyelamatkan.* Lagipula, masak sih Kalla grup nggak mampu menyelesaikan hutang mereka? Apakah karena sudah tidak menjabat sebagai pejabat negara, menjadikan bisnis mereka melorot? Kalau begitu berarti selama ini mereka menggunakan jabatan politik untuk membesarkan bisnisnya dong? Artinya juga, dengan fasilitas yang sudah dinikmati selama berpuluh tahun, tidak menjadikan grup usaha Kalla menjadi matang dan siap bersaing secara profesional di pasar. Sampai saat ini, pemerintah belum menunjukkan sikapnya untuk menolong Bank Bukopin seperti yang diminta. Nyatanya Kookmin Bank, Bank asal Korea Selatan ini telah menyetorkan dana pada rekening penampungan sebesar 200 juta dollar. Penyelesaian pembelian saham Bank Bukopin masih berlangsung hingga saat ini. Semoga bisa selesai dengan baik dan cepat sehingga hak-hak nasabah dapat terpenuhi sebagaimana mestinya . *_PANDAWA_* My LED Juara .
04.01.2022 MEDAN TEMPUR PEMIKIRAN.. "Lu gak takut, bang ?" Tanya seorang teman yg heran kenapa sejak 2011 aku konsisten bersuara keras, menghantam pemikiran kelompok radik...al yang menguasai media sosial. "Gak takut ?" Tanyaku. "Justru gua sebenarnya penakut.." Tapi ketakutanku bukan karena takut nanti dipersekusi atau diintimadasi mereka. Ketakutan terbesarku adalah ketika aku tidak bersuara, maka negeri ini kelak bisa menjadi Suriah ketika kelompok radikal ini menguasai negara. Dan jika itu terjadi, anak2ku kelak akan menuntutku, "Kenapa papa tidak berjuang disaat papa mampu ?" Ketakutanku terbesar adalah ketika aku tidak mampu berdiri dgn kepala tegak di depan anak2ku. Itulah arti menjadi seorang ayah bagiku, menjadi tauladan di depan anak2ku. Dan semakin kesini, musuh2ku semakin kuat dan semakin besar. Mereka yang sejak belasan tahun sudah menguasai banyak posisi penting di pemerintahan dan perusahaan negara, mereka yang punya akses dan dana, mereka yang sudah mempunyai massa. Pernah, beberapa bulan lalu, aku dihubungi seseorang yg memberikan foto2 penangkapan seorang teroris lengkap dengan senjata rakitannya. Dia heran, karena si teroris itu mengaku sedang berlatih keras utk menghilangkan nyawaku. "Apa pentingnya seorang Denny ?" Tanyanya. Ternyata jawaban si teroris, karena aku dan pemikiran2ku menghalangi strategi besar mereka utk mendirikan negara khilafah. Dari situlah aku sadar, bahwa pemikiran itu seperti pedang. Ia mampu menjadi senjata tajam dalam bentuk pertarungan propaganda dan pembentukan opini. Dan media sosial adalah medan tempurnya. Lalu, ketika mereka tidak mampu membunuh narasi2 dan pemikiranku, juga tidak mampu mengintimidasiku dgn kata "penggal" "halal darahnya" dan segala macam tekanan lainnya, mereka memainkan hukum utk memasukkanku ke penjara. Gagal. Karena mereka terlalu bodoh untuk itu. Laporan mereka hanya berdasarkan nafsu bukan alat bukti yg cukup. Tapi mereka berkoar kalau aku dilindungi rezim yg mereka lawan. Dan karena tidak mampu "membunuhku", mereka menyerang keluargaku. Mereka mencari titik lemahku.. Penyebaran data pribadi itu sangat jahat dan hanya dilakukan para pecundang, yang kalah bertarung di pemikiran. Dan si provider besar itu harus bertanggung jawab penuh, karena dari sanalah sumber data berasal. Itulah kenapa aku merasa, lawanku semakin kesini bukan semakin kecil, justru seperti main game bertemu raja-rajanya. Tegang, sekaligus mengasyikkan.. Mungkin inilah waktu-waktu terpenting dalam perjalanan hidupku. Aku tidak suka diremehkan, justru semakin ditekan, diriku semakin berdansa ditengah masalah. Seperti bermain catur, langkah mana yang harus dilakukan untuk menyerang dan bertahan. Bahkan membunuh fisikku tidak akan menghentikan apa yg sudah dilakukan. Karena pemikiran itu abadi, jejaknya membekas di hati, dalam dan membangunkan api untuk semakin berkobar. Mereka tidak tahu, dengan siapa mereka berperang. Biar kutunjukkan. Kalah menang itu bukan tujuan. Karena jejak perjuangan itu tidak akan pernah menghilang.. Seruput kopinya untuk jiwa-jiwa yang merdeka dan para pencari arti dalam perjalanan.. Denny Siregar ( Foto hanya ilustrasi )